Seringkali para
traveler yang
berdomisili di sekitaran Jakarta dan Jawa Barat kebingungan untuk
menentukan destinasi jalan-jalan yang relatif dekat dan tidak
menghabiskan banyak waktu di perjalanan, apalagi untuk pekerja sibuk 9-5
yang hanya memiliki waktu kosong di akhir pekan saja.
Pilihan-pilihan destinasi wisata unik di artikel ini mungkin dapat membantu Anda untuk memutuskan destinasi Anda berikutnya:
10 Destinasi Wisata Favorit Sekitaran Jakarta & Jawa Barat
(1)
Kota Tua Jakarta
Lokasi favorit di Jakarta bagi yang suka motret-motret.
Kota Tua Jakarta adalah kawasan seluas 139 hektar yang dulu dikenal sebagai Oud Batavia (Batavia Lama), yang mencakup wilayah Jakarta Kota dan sekitarnya, termasuk Pelabuhan Sunda Kelapa.
Kawasan Kota Tua Jakarta, yang dahulunya sempat tidak tidak terawat
selama berpuluh-puluh tahun ini, telah direncanakan untuk dipugar dan
dipercantik oleh pemerintah kota Jakarta sejak 1970-an, saat Ali Sadikin
masih menjadi Gubernur Jakarta. Namun upaya revitalisasi ini baru mulai
terlihat hasilnya pada kurun tahun 2000-an. Salah satu kebijakan yang
dikeluarkan saat itu adalah menutup beberapa jalan di sekitaran Taman
Fatahillah sebagai area pedestrian, sehingga mendorong timbulnya
aktivitas publik. Dari sana, muncul komunitas-komunitas peduli sejarah
yang berfokus kepada Kota Tua, seperti
Komunitas Jelajah Budaya yang seringkali mengadakan acara jalan-jalan sekaligus mengkaji sejarah kawasan tersebut.
Pada akhirnya proyek revitalisasi telah sukses menghidupkan kembali sang
Oud Batavia, kini berbagai macam kalangan selalu membanjiri Kota Tua Jakarta pada saat akhir pekan.
(2)
Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan
Taman Margasatwa Ragunan ini lebih dikenal dengan nama
Kebun Binatang Ragunan. Di sini Anda dapat menyewa sepeda (ada juga yang tandem) untuk berkeliling kebun binatang, karena
--trust me-- lokasinya
luas banget! Kebun Binatang Ragunan memiliki luas sekitar 140 hektar,
sehingga membutuhkan waktu sekitar 3-5 jam untuk mengelilingi seluruh
penjuru dengan berjalan kaki, itu pun mungkin masih ada tempat yang
belum terjelajahi.
Opsi sepeda tampaknya memang patut dipikirkan, hehehe...
Pusat Primata Schmutzer di Kebun Binatang Ragunan.
Foto (c) Herajeng Gustiayu, 2009
Di sini juga terdapat
Pusat Primata Schmutzer,
yakni tempat pelestarian primata yang didanai dan dikelola oleh swasta.
Ironisnya, terlihat sekali perbedaan kualitas antara bagian yang
disponsori swasta dan bagian mana yang dikelola pemerintah, tapi
setelah dipikir-pikir, tampaknya sebanding dengan harga tiket masuk
yang hanya Rp 4.500,- per-orang (untuk mengelola kawasan seluas 140
hektar!)
(3)
Kepulauan Seribu
Ini
salah satu pusat destinasi bagi para pecinta laut. Kawasan Taman
Nasional Laut Kepulauan Seribu memiliki tidak kurang dari 40 buah pulau,
namun hanya sekitar setengahnya yang telah dikembangkan menjadi pulau
resor. Pulau yang terkenal sebagai destinasi wisata antara lain adalah
Pulau Bidadari, Pulau Onrust, Pulau Kelor, Pulau Rambut, Pulau Untung Jawa, Pulau Tidung, dan Pulau Putri.
Pulau Rambut di Kepulauan Seribu.
Foto (c) Listya Reina Karyadi, 2009
Biasanya
rombongan wisatawan berangkat menuju Pulau Pramuka (pusat pemerintahan
kabupaten Kepulauan Seribu) dengan kapal nelayan yang berangkat 2 kali
sehari, baru dari sana kita bisa "melompat" ke pulau-pulau lainnya
dengan menggunakan perahu nelayan sewaan. Di sini kita bisa menikmati
pemandangan pantai,
snorkeling,
diving, dan makan
seafood sepuasnya.
Temukan catatan perjalanannya di sini.
(4)
Kota Tua Banten Lama
Kota Tua Banten Lama ini merupakan
peninggalan Kerajaan Islam Banten,
dan berjarak sekitar 2 jam dari Jakarta. Hingga saat ini, reruntuhan
situs kerajaan Banten Lama ini masih terlihat kemegahannya. Objek
favorit di kawasan ini adalah
situs Keraton Surosowan, Masjid Agung Banten, situs Istana Keraton Kaibon, Vihara Avalokitesvara, dan Benteng Spellwijk.
Temukan catatan perjalanannya di sini.
Istana Kaibon, Kota Tua Banten Lama.
Foto (c) Herajeng Gustiayu, 2009
(5)
Taman Nasional Ujung Kulon, Banten
Taman Nasional Ujung Kulon telah tercatat sebagai
Situs Warisan Alam Dunia oleh UNESCO pada tahun 1991. Berbagai macam aktivitas dapat dilakukan di sini, dari
surfing, diving, snorkeling, diving, trekking,
hingga mengamati satwa dan berbagai jenis tumbuhan. Taman Nasional ini
juga telah menjadi habitat yang baik untuk beberapa satwa langka seperti
badak dan rusa. Izin untuk masuk ke Taman Nasional ini dapat diperoleh
di Kantor Pusat Taman Nasional di
Kota Labuan atau Tamanjaya. Penginapan dapat diperoleh di
Pulau Handeuleum dan
Peucang.
Temukan catatan perjalanannya di sini.
(6)
Desa Wisata Sawarna, Banten
Selain
menawarkan pantai beserta lautnya yang indah, desa nelayan Sawarna juga
menawarkan air terjun, kebun teh, dan gua peninggalan Jepang. Objek
wisata yang paling sering didatangi adalah
Pantai Ciantir, Gua Lalay, dan
Pantai Tanjung Layar.
Jalan yang telah diperbaiki terkait kampanye calon presiden setahun
yang lalu membuat Sawarna semakin mudah dikunjungi pada saat ini.
Berjarak sekitar 8 jam dari Jakarta, mengunjungi Sawarna terasa kurang
lengkap jika tidak sekaligus mengunjungi
Taman Nasional Gunung Halimun, yang terletak kira-kira 4 jam perjalanan darat dari Sawarna.
(7)
Green Canyon, Pangandaran
Cukang Taneuh atau yang lebih dikenal dengan nama
Green Canyon,
adalah salah satu destinasi wisata favorit di sekitaran Pangandaran.
Biasanya wisatawan yang mengunjungi Green Canyon akan sekaligus
mengunjungi
Pantai Batu Hiu dan
Pantai Batu Karas. Green Canyon sendiri adalah bagian bawah jembatan tanah yang tampak seperti gua dan berada di hulu
Sungai Cijulang.
Pemandangan yang cantik akan membuat takjub para wisatawan yang
melintasi Gua Green Canyon. Untuk melintasi gua tersebut membutuhkan
sebuah perahu kecil bernama ketinting yang berkapasitas sekitar 7 orang.
Temukan catatan perjalanannya di sini.
(8)
Ujung Genteng, Sukabumi Selatan
Ujung Genteng adalah sebuah kawasan pantai di selatan Sukabumi, dengan berbagai macam spot wisata tersebar di daerah ini.
Berjarak sekitar 200 kilometer dari Jakarta, maka membutuhkan sekitar 6
hingga 8 jam perjalanan untuk mencapai Ujung Genteng. Ujung Genteng
menawarkan keindahan alam yang menakjubkan, dari Pantai Ujung Genteng,
Penangkaran Penyu Pangumbahan, hingga Curug Cikaso. Di Tempat Pelelangan
Ikan, Anda dapat membeli hasil tangkapan laut yang masih segar untuk
dimasak dan dinikmati di tempat.
Temukan catatan perjalanannya di sini.
Curug Cikaso, the hidden paradise,
terletak 38 km dari Ujung Genteng.
Foto (c) Herajeng Gustiayu, 2009
(9)
Curug 7 Cilember, Cisarua BogorKeindahan
Curug Cilember memiliki keunikan sendiri karena terdiri dari tujuh buah curug sambung-menyambung yang airnya berasal dari mata air di
Bukit Hambalang. Persiapkan fisik Anda jika ingin mengunjungi semua curug karena medannya yang agak berat. Di sini Anda juga dapat mengunjungi
Taman Konservasi Kupu-Kupu sebagai habitat pengembangbiakan 12 spesies kupu-kupu.
(10)
Garut
Mungkin belum banyak yang tahu bahwa Garut memiliki potensi wisata yang cukup unik selain dodol-nya. Dari candi (
Candi Cangkuang), danau (
Situ Bagendit), pemandian air panas (
Cipanas Indah), pantai (
Pantai Rancabuaya dan Pantai Santolo), curug (
Curug Orok dan Curug Neglasari) serta gunung (
Gunung Papandayan), semua ada di Garut.
Temukan catatan perjalanannya di sini.
+ + + + +
REFERENSI
- Departemen Kehutanan: Taman Nasional Ujung Kulon
- Wikipedia: Taman Nasional Ujung Kulon
- Wikipedia: Kepulauan Seribu
- Wikipedia: Jakarta Old Town
- Pariwisata Garut Online
- Curug Cilember, Pesona 7 Air Terjun
- Wisata Edukasi di Wanawisata Curug Cilember
- Wana Wisata Curug Cilember
- "Intip Jawa Barat bagian Selatan". Majalah Tamasya, edisi Februari 2009.
-
"Kisah Segitiga Emas Swiss van Java" oleh Asep Siafullah & Edy
Purnomo. Majalah National Geographic Traveler, edisi November 2009.
- "Sawarna, Surga Kecil di Balik Bukit" oleh Mame Slamet. Majalah National Geographic Traveler, edisi Mei 2010.